Naga laut adalah sejenis monster laut yang sebagian atau seluruh
tubuhnya berwujud seperti ular. Penampakan naga laut
telah dilaporkan selama ratusan tahun, dan masih diklaim hingga sekarang.
Kriptozoolog Bruce Champagne mengidentifikasi lebih dari 1.200 dugaan
penampakan naga laut. Kini dipercaya bahwa penampakan tersebut
dapat dijelaskan sebagai hewan yang masih bisa dikenali sepertiregalecidae dan paus
MITOLOGI
Kisah naga
laut telah ada sejak zaman dulu, dituturkan melalui mitos dan legenda. Dalam mitologi
Nordik, Jörmungandr, atau "Midgarðsormr" adalah naga laut
yang sangat panjang, bahkan mampu melingkupi seluruh dunia, Midgard.
Menurut beberapa kisah, para pelaut menyangka punggungnya sebagai rangkaian
pulau-pulau. Naga laut juga sering muncul dalam folklor Skandinavia,
terutama dari Norwegia.
Menurut
legenda, tahun 1028 M, Santo Olaf membunuh dan melempar seekor
naga laut ke gunung Syltefjellet di Valldal, Norwegia; bekasnya masih
bisa disaksikan hingga sekarang. Dalam Carta marina karya
penulis Swedia Olaus Magnus, banyak disebutkan berbagai monster laut
dengan beragam bentuk, termasuk naga laut raksasa. Selain itu, dalam karyanya
tahun 1555, Sejarah Orang Utara, Magnus memberikan deskripsi
mengenai naga laut Norwegia:
Mereka yang
berlayar di sepanjang pantai Norwegia untuk berdagang dan menangkap ikan,
menceritakan kisah mengesankan tentang bagaimana naga laut dengan ukuran
mengerikan, sepanjang 200 kaki dan selebar 20 kaki, menghuni ceruk-ceruk dan
gua-gua di luar wilayah Bergen. Pada malam terang di musim panas,
naga-naga ini meninggalkan gua untuk memangsa anak sapi, domba, dan babi, atau
pegi ke laut dan memakan ubur-ubur, kepiting, dan binatang laut sejenis. Makhluk
itu memiliki rambut sepanjang satu hasta dari lehernya, bersisik hitam
mengkilap dan mata merah menyala. Makhluk itu menyerang kapal, menjerat dan
menelan orang, saat ia menyembulkan dirinya seperti tiang dari dalam air.
Naga laut
dikenal dalam masyarakat bahari di Laut Tengah dan Timur Dekat,
muncul dalam mitologi (Labbu dalam mitologi Babilonia) dan dalam catatan
saksi mata (Historia Animalium karya Aristoteles).
Dalam Aeneid dari Yunani,
sepasang naga laut membunuh Laokoon dan putra-putranya saat Laokoon
menentang penarikan kuda Troya ke kota Troya.
Dalam Alkitab
Naga laut dalam Alkitab merujuk
kepada Lewiatan dan Rahab,
dari Tanakh Ibrani, meskipun
'makhluk-makhluk besra dari lautan' (NIV) juga
disebutkan dalam Kitab Kejadian 1:21.
Dalam Kitab Amos 9:3 berkisah tentang ular yang menggigit orang-orang yang
mencoba bersembunyi dari Tuhan di dalam laut.
Kasus Terkenal
Hans Egede, santo bagi Greenland,
memberi deskripsi tentang naga laut pada abad ke-18. Tanggal 6 Juli 1734,
kapalnya berlayar melintasi pesisir Greenland. Tiba-tiba mereka yang ada di
atas kapal melihat sesosok makhluk aneh yang dideskripsikan sebagai berikut:
"...
makhluk yang amat mengerikan, tak menyerupai apapun yang pernah mereka lihat
sebelumnya. Monster tersebut mengangkat kepalanya sangat tinggi sehingga tampak
lebih tinggi daripada menara pengintai di tiang kapal. Kepalanya kecil dan
tubuhnya pendek dan berkeriput. Makhluk tak dikenal tersebut menggunakan sirip
besar untuk mendorong tubuhnya di dalam air. Kemudian para pelaut melihat
ekornya juga. Monster itu lebih panjang daripada kapal kami", kata Egede.
(Mareš, 1997)
Penampakan
naga laut di pesisir New England, didokumentasikan di awal 1638. Suatu
insiden bulan Agustus 1817 menghasilkan suatu kesimpangsiuran saat suatu komite Linnaean
Society New England bertindak terlalu jauh dengan memberikan nama Scoliophis
atlanticus bagi ular tersebut, dengan yakin bahwa itu merupakan wujud
muda dari naga laut yang pernah dilaporkan di Pelabuhan Gloucester. Naga
Pelabuhan Gloucester diklaim telah dilihat oleh ratusan penduduk New England,
termasuk awak kapal dari empat kapal pemburu paus yang kabarnya menangkap naga
itu di pelabuhan. Dengan desas-desus berbau politik, naga tersebut dikenal
di pelabuhan sebagai "Embargo. Pernyataan sumpah yang dibuat di depan
jaksa pendamai dan pertama kali dipublikasikan tahun 1818 tidak pernah ditarik
kembali. Setelah kekeliruan Linnaean Society ditemukan, hal itu diungkit
oleh para peragu sebagai bukti bahwa makhluk itu tidak pernah ada.
Salah satu
penampakan naga laut terkenal disaksikan oleh para awak kapal HMS Daedalus bulan
Agustus 1848 selama perjalanan menuju Saint Helena di Samudra Atlantik
Selatan; makhluk yang mereka lihat, panjangnya sekitar 60 kaki (18 m),
memiliki leher bertengkuk tak lazim saat muncul ke atas permukaan air.
Penampakan tersebut cukup menimbulkan kegemparan dalam berita di London, dan Sir
Richard Owen, biolog terkenal asal Inggris, menyatakan hewan
tersebut sebagai gajah laut. Penjelasan lain yang dikemukakan sehubungan
penampakan itu adalah bahwa itu merupakan kano yang terbalik, atau
seekor cumi-cumi raksasa.
Penampakan
lain terjadi tahun 1905 di pesisir Brasil. Para awak kapal Valhalla dan
dua naturalis, Michael J. Nicoll dan E. G. B. Meade-Waldo, melihat makhluk
berkepala kura-kura dengan leher panjang, dengan sirip punggung besar.
Berdasarkan sirip punggung dan bentuk kepalanya, beberapa ahli (misalnya
Heuvelmans) berpendapat bahwa makhluk tersebut adalah sejenis mamalia air.
Suatu pendapat skeptis menyatakan bahwa itu merupakan cumi-cumi raksasa, namun
pendapat itu sulit dipercaya karena cumi-cumi tidak berenang dengan sirip
maupun lengan yang menonjol dari dalam air.
Tanggal 25
April 1977, kapal pukat Jepang Zuiyo Maru, berlayar di timur Christchurch, Selandia
Baru, dan menjerat suatu bangkai makhluk aneh dan misterius dengan jaringnya.
Foto-foto dan contoh jaringan telah diambil. Awalnya diidentifikasi
sebagai plesiosaurus zaman prasejarah, namun analisis kemudian
mengindikasikan bahwa bangkai tersebut merupakan bangkai hiu penjemur.
0 komentar:
Posting Komentar